Efek Samping Antibiotik Dari Yang Ringan Hingga Berbahaya

提供: 炎上まとめwiki
2022年11月1日 (火) 07:27時点におけるMichalPru89 (トーク | 投稿記録)による版
ナビゲーションに移動 検索に移動

Dampak Yang Dimunculkan Antibiotik, Enteng Sampai Yang Membahayakan

Antibiotik merupakan obat yang diaplikasikan untuk mengobati infeksi bakteri. Jikalau penggunaannya tak tepat, pelbagai efek samping antibiotik dapat timbul. Mulai dari efek samping yang ringan sampai yang berbahaya dan berakibat besar, seperti membikin kuman menjadi kebal kepada obat.

Tiap obat memiliki kegunaan dan efek sampingnya masing-masing, tidak terkecuali antibiotik. Efek samping antibiotik adalah respon yang muncul secara tak terduga dikala seseorang mengurangi atau menambah dosis, mengonsumsi antibiotik berbarengan dengan obat tertentu, atau mengaplikasikannya dalam rentang waktu lama.

Walaupun demikian, story teller kadang kala efek samping antibiotik juga dapat muncul pada penggunaan awal atau penerapan dosis kecil.

Beberapa Efek Samping Antibiotik yang Dapat Terjadi
Antibiotik mempunyai banyak tipe dan klasifikasi. umum, obat antibiotik bekerja dengan metode membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhan kuman di dalam tubuh.

Masing-masing variasi dan klasifikasi antibiotik dapat memunculkan efek samping yang berbeda pada tiap orang. Efek samping yang timbul juga dapat bersifat ringan sampai berat. Nah, berikut ini adalah beberapa efek samping antibiotik yang dapat terjadi:

1. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan adalah efek samping antibiotik yang paling tak jarang terjadi. Gejala gangguan saluran cerna pengaruh penerapan antibiotik meliputi diare, mual, muntah, dan kram perut. Efek samping ini lebih sering terjadi pada pengaplikasian antibiotik kategori penisilin, cephalosporin, dan fluoroquinolone.

2. Reaksi alergi
Respons alergi antibiotik terbilang jarang terjadi. Melainkan, dikala muncul, reaksi alergi antibiotik lazimnya berat dan berbahaya. Beberapa orang yang merasakan respons alergi antibiotik dapat mengalami komplikasi berat berupa trauma anafilaktik dan sindrom Stevens-Johnson.

3. Infeksi jamur
Pengaplikasian antibiotik bisa mengurangi jumlah kuman baik di dalam tubuh. Saat jumlah kuman bagus tersebut berkurang, maka jamur akan gampang tumbuh. Penyakit infeksi jamur ini biasanya muncul berupa sariawan di mulut, yang disebut kandidiasis oral.

Pada wanita, mystories efek samping antibiotik bisa berupa infeksi jamur Miss V yang menimbulkan keluhan gatal dan perih pada vagina, nyeri ketika berhubungan intim, anyang-anyangan, sampai keputihan dengan bau tidak nikmat.

4. Peka kepada sinar
Pemakaian antibiotik tertentu, secara khusus kategori tetrasiklin, bisa menyebabkan Anda lebih peka terhadap cahaya, termasuk cahaya lampu dan cahaya matahari. Akibatnya, seluruh cahaya yang Anda lihat akan terasa menyilaukan dan membikin mata tidak nyaman.

5. Perubahan warna gigi
Sebagian variasi antibiotik, seperti tetrasiklin dan doksisiklin, juga dapat menyebabkan efek samping berupa perubahan warna pada gigi yang bersifat permanen, jika diberikan pada buah hati-buah hati berusia di bawah 8 tahun.

6. Resistensi antibiotik
Pengaplikasian antibiotik yang terlalu kerap atau tidak pantas dosisnya dapat menyebabkan kuman mengalami resistensi atau kekebalan. Saat ini merupakan salah satu efek samping antibiotik yang paling mengkhawatirkan.

Saat kuman yang menyebabkan infeksi sudah kebal kepada antibiotik, maka penyakit infeksi kuman akan susah disembuhkan. Selain kekebalannya, mystories kuman juga berisiko tinggi memunculkan infeksi berat, seperti sepsis.

Jika beberapa efek samping di atas, antibiotik juga bisa memunculkan efek samping berikut ini:

Kerusakan jaringan ikat, seperti tendonitis dan putusnya tendon (lazimnya dampak pemakaian antibiotik macam fluoroquinolone, cephalosporin, sulfonamide, dan azythromycin)
Sakit kepala
Kejang
Gangguan jantung, seperti denyut jantung tak teratur dan tekanan darah rendah
Kelainan darah, misalnya leukopenia (menurunnya jumlah sel darah putih) atau trombositopenia (jumlah trombosit yang terlalu rendah)
Guna mengurangi risiko efek samping antibiotik, pastikan Anda mengkonsumsi antibiotik cocok resep sampai habis, dan hindari membeli antibiotik secara bebas tanpa resep atau pengawasan dokter.

Konsumsi antibiotik malahan tak boleh dihentikan secara mendadak walau gejala infeksi yang dirasakan telah sirna. Sekiranya obat antibiotik tidak dihabiskan, maka kuman penyebab infeksi bisa menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut.

Hindari pula mengonsumsi antibiotik yang diresepkan untuk orang lain dan jangan memberikan antibiotik Anda terhadap orang lain tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

umum, antibiotik cukup aman diaplikasikan, asalkan mematuhi pertanda penggunaan dari dokter. Tapi, bila Anda merasakan efek samping antibiotik setelah mengaplikasikannya, berkonsultasilah kembali dengan dokter, terpenting jika efek samping antibiotik yang dinikmati cukup parah dan tidak kunjung reda.